Anuel AA telah memperjelas posisinya dalam pemilihan presiden saat ini dengan dukungan penuhnya terhadap Donald Trump pada rapat umum baru-baru ini.
Anuel menyampaikan pendapatnya di sebuah acara di Johnstown, Pennsylvania pada hari Jumat (30 Agustus). Trump memperkenalkan Anuel dan sesama bintang reggaeton Justin Quiles sebagai “dua legenda musik Puerto Rico yang luar biasa.”
“Saya tidak tahu apakah orang-orang ini tahu siapa kalian sebenarnya,” kata Trump tentang kerumunan massa yang berunjuk rasa. “Namun, ini bagus untuk suara warga Puerto Rico.”
“Saya dari Puerto Riko,” Anuel memulai. “Kami telah melalui banyak hal sebagai sebuah negara. Biden selalu berjanji, berjanji. Banyak politisi yang berjanji selama bertahun-tahun.”
Ia kemudian menyebut Trump sebagai “presiden terbaik yang pernah ada di dunia dan yang pernah ada di negara ini.”
“Jadi, semua warga Puerto Rico, mari kita tetap bersatu. Mari kita pilih Trump,” lanjutnya.
“Saya berbicara langsung dengannya, dia ingin membantu Puerto Riko tumbuh dan sukses sebagai sebuah negara. Dia ingin terus membantu orang Latin di AS. Mari kita terus melakukan hal-hal dengan cara yang benar dan mari kita buat Amerika hebat lagi.”
Simak pidatonya di bawah ini.
Trump mungkin menggunakan Anuel untuk “suara Puerto Rico,” tetapi ia pernah punya rencana yang lebih besar untuk Kanye West.
Menurut salah seorang mantan stafnya, ia ingin menggunakan sang bintang untuk membantu “menyatukan” Amerika selama masa jabatan kepresidenannya.
Alyssa Farah Griffin, yang menjabat sebagai Direktur Komunikasi Strategis Gedung Putih selama masa jabatan Trump, mengingat ide aneh tersebut saat tampil di Saksikan Apa yang Terjadi Secara Langsung Bersama Andy Cohen awal musim panas ini.
Setelah mengawali ceritanya dengan menggambarkannya sebagai “gelap,” Griffin berkata: “Suatu hari, dia ingin Kanye West datang dan melakukan kebaktian gereja di halaman Gedung Putih untuk menyatukan negara.”
Dia lalu bercanda: “Saya dapat memikirkan beberapa hal yang kurang menyatukan daripada itu,” merujuk pada kegemaran Ye terhadap kontroversi.
Tak perlu dikatakan, rencana Trump tidak terwujud.
“Kami seperti, 'Bukan waktu dan tempat yang tepat, Tuan,'” imbuh Griffin sambil tertawa.